Rumahweb Journal
banner - apa itu mvc adalah

Apa Itu MVC: Konsep, Kelebihan, Cara Kerja dan Contohnya

Pemrograman aplikasi web berbasis framework kini menjadi pilihan utama para developer dalam membuat dan mengembangkan aplikasi website. Dengan menggunakan framework, developer tidak perlu membuat kerangka dari awal, sehingga proses pengembangan menjadi lebih mudah dan efisien. Dari sekian model, framework dengan model MVC (Model-View-Controller) adalah yang paling populer.

Framework model MVC dipilih karena dianggap paling minim risiko kesalahan, serta memudahkan pengelolaan kode dan meningkatkan skalabilitas.

Dalam artikel ini, Rumahweb Indonesia akan membahas secara detail tentang apa itu MVC hingga contoh aplikasi web yang menggunakannya. Simak informasi berikut.

Apa itu MVC?

MVC adalah singkatan dari Model-View-Controller, yaitu sistem rangka yang digunakan pada Web Application Framework. Arsitektur atau pola desain perangkat lunak yang ditawarkan MVC akan sangat memudahkan developer dalam membangun serta mengembangkan aplikasinya.

Untuk memudahkan Anda dalam memahami konsep MVC, berikut kami jelaskan masing-masing fungsinya.

Model

Konsep Model berfungsi sebagai kerangka untuk mengolah data, contohnya seperti mengambil data, menyisipkan, memperbarui, dan menghapus data dari database. Model bekerja secara langsung dengan database dan tidak harus berkaitan dengan interface pengguna atau pemrosesan data.

Pindah Hosting ke Rumahweb Gratis

View

Sedangkan View digunakan untuk menampilkan informasi ke pengguna dalam bentuk konten sesuai rencangannya. View biasanya berisikan script HTML, CSS, JS, XML atau bahasa markup lainnya yang dapat kita gunakan untuk membuat user interface menjadi lebih menarik.

Controller

Bagian terakhir adalah Controller, yang berperan sebagai penghubung antara Model dan View dalam setiap proses yang berlangsung. Controller memproses data setelah menerima permintaan dari View dan sebelum memperbarui database melalui Model. Selain itu, Controller memastikan alur kerja yang terorganisir dan efisien.

Meskipun terlihat memiliki peran masing-masing, nyatanya konsep MVC berjalan dalam satu platform yang sama yang disebut sebagai framework.

Konsep MVC

Seperti yang kita ketahui, MVC memiliki tiga komponen utama yaitu Model, View dan Controller. Ketiga komponen tersebut memiliki peran masing-masing dalam membuat dan mengembangkan aplikasi web.

Secara konsep, MVC membantu Anda dalam menyusun sebuah program agar lebih rapi dan efisien saat melakukan development. Selain itu, konsep ini memiliki kelebihan yaitu membuatnya lebih mudah dikelola dan memudahkan Anda melakukan troubleshooting ketika error terjadi.

Pengenalan konsep MVC juga sangat diperlukan, agar Anda memiliki roadmap ketika akan mendevelop aplikasi web secara terstruktur.

Kelebihan dan kekurangan MVC

Framework PHP yang menggunakan konsep MVC memiliki standar penilaian tersendiri dari para pengguna, berdasarkan pengalaman mereka saat membuat atau menggunakannya. Berikut kami rangkumkan kelebihan dan kekurangan konsep MVC.

Kelebihan

Berikut beberapa kelebihan dari framework MVC:

1. Pengembangan lebih mudah dan secara Paralel

Dengan memanfaatkan konsep logika (Model), tampilan (View), dan alur aplikasi (Controller), kode menjadi lebih terstruktur sehingga mempermudahkan pengembangan.

Kemudahan ini juga memungkinkan bagi tim pengembang dapat bekerja secara paralel pada bagian yang terpisah, seperti pembagian tugas pengembangan tampilan dan rekan tim lain mengerjakan logika.

2. Pemeliharaan

Setiap komponen dapat diuji secara terpisah, sehingga meningkatkan efektivitas dalam pengujian dan debugging.

3. Skalabilitas

Struktur yang jelas dan terpisah membuat aplikasi lebih mudah untuk diskalakan dan diintegrasikan dengan fitur-fitur baru.

Kekurangan

Selain kelebihan-kelebihan yang kami sebutkan sebelumnya, framework MVC juga memiliki beberapa kekurang. Berikut diantaranya:

1. Kurang cocok untuk programmer pemula

Kekurangan konsep MVC yang pertama adalah kurang cocok untuk programmer pemula. Konsep MVC memiliki tingkat kompleksitas kode yang cukup tinggi, sehingga kurang cocok digunakan untuk programmer pemula yang baru belajar coding. Biasanya, kendala terjadi untuk memahami konsep dan mengimplementasikan MVC.

Bagi Anda yang baru belajar programming, kami sarankan agar Anda mendalami pemrograman PHP, HTML dan CSS terlebih dahulu, untuk selanjutnya belajar framework MVC.

 2. Abstraksi

Dengan adanya beberapa lapisan abstraksi, proses debugging bisa menjadi lebih rumit karena masalah harus dilacak melalui berbagai komponen. Oleh karena itu, Anda harus memiliki pemahaman dasar tentang metode dalam MVC sehingga proses pembuatan maupun troubleshooting akan lebih mudah.

Meski ada beberapa kekurangan pada bagian arsitekturnya, kekurangan ini relatif lebih kecil dan mudah bisa diabaikan, jika dibandingkan dengan banyaknya manfaat yang kita peroleh.

Cara kerja MVC

Cara kerja MVC

MVC memiliki cara kerja yang terpisah dan terstruktur, yaitu dengan memanfaatkan Model, View dan Controller. Masing-masing alur tersebut memiliki tugas yang telah kami bahas pada bagian apa itu MVC. Berikut kami berikan gambaran sederhana dari cara kerja MVC.

Dimulai dari Model yang berfungsi menentukan alur logika dari program yang akan dibuat dan dikembangkan. Model memastikan program dapat bertukar data dengan database melalui aksi CRUD, kemudian menampilkan hasilnya dalam View. View berperan sebagai output yang menggambarkan detail atau hasil dari permintaan yang dibuat oleh pengguna.

Controller memastikan bahwa permintaan pengguna yang ingin ditampilkan pada View dapat diteruskan ke Model. Selanjutnya, respon dari Model dikembalikan ke Controller dan diteruskan ke View sesuai dengan peran yang telah dirancang.

Contoh Framework dengan MVC

MVC adalah konsep yang memungkinkan Anda untuk membangun website dengan mudah, cepat, dan lebih terstruktur. Karena kelebihan tersebut, beberapa framework menggunakan konsep ini. Berikut beberapa framework populer yang mengadopsi konsep MVC:

1. Laravel

Laravel adalah salah satu framework MVC populer dan banyak digunakan oleh developer dalam membuat website atau aplikasi. Framework Laravel diciptakan oleh Taylor Otwell, dan saat ini menjadi salah satu framework dengan pengguna terbanyak.

Laravel sering disebut sebagai framework yang “magic” dan serba bisa, karena di dalamnya terdapat berbagai fitur dan komponen yang belum dimiliki oleh kebanyakan framework lain.

Selengkapnya tentang Laravel bisa Anda pelajari pada artikel berikut: Apa itu Laravel?

2. CodeIgniter

CodeIgniter adalah salah satu Framework PHP yang paling banyak digunakan saat ini. Tidak sedikit Warga RW yang menggunakan CodeIgniter untuk membuat aplikasi websitenya. 

Selengkapnya tentang CodeIgniter bisa Anda pelajari pada artikel berikut: Apa itu CodeIgniter?

3. Ruby on Rails

Ruby on Rails adalah framework MVC yang diperuntukan untuk pengembangan aplikasi kelas enterprise. Framework ini berfungsi untuk mengupdate halaman secara live dan sering digunakan sebagai framework front-end untuk render HTML.

Selain itu, framework full stack ini juga bisa digunakan sebagai framework backend untuk mengelola database dan file di server. Selain NodeJS, Ruby menjadi salah satu framework khusus backend yang menjadi opsi terbaik.

Selengkapnya tentang Ruby on Rails bisa Anda pelajari pada artikel berikut: Apa itu Ruby on Rails?

Django

Django merupakan salah satu dari web framework MVC khusus backend development yang menggunakan bahasa Python. Framework Django menjadi populer digunakan oleh para developer, karena dianggap lebih efektif dan lebih cepat untuk membuat website.

Selain MVC, Django juga memiliki konsep model termutakhir yaitu MVT (Model, View, Template). Keunggulan utama Django adalah proses pengembangan yang dapat dilakukan secara cepat dan bersih, dengan desain pragmatis. 

Selengkapnya tentang Django bisa Anda pelajari pada artikel berikut: Apa itu Django?

Kesimpulan

Model-View-Controller atau disingkat menjadi MVC adalah sistem kerangka yang digunakan pada Web Application Framework.

Arsitektur atau pola desain perangkat lunak MVC membuat pembuatan aplikasi dengan framework ini lebih mudah dipahami. Proses pembuatan aplikasi web juga menjadi lebih terukur karena setiap komponen memiliki fungsi yang jelas.

Bagi Anda yang ingin belajar konsep ini, Anda dapat belajar membuat project Laravel. Panduan lengkap belajar laravel bisa Anda pelajari di Rumahweb. Setelah project Laravel di localhost selesai, Anda dapat mengunggah scriptnya ke Hosting agar website bisa diakses secara online.

Demikian artikel kami tentang apa itu MVC hingga contoh framework yang menggunakannya. Semoga bermanfaat.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 0 / 5. Vote count: 0

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

Cloud Hosting Terbaik Rumahweb

Lutfi Hanif

I am an SEO enthusiast, an editor, a technical content writer, and also an article optimizer for both Journal and Rumahweb Blog.