Strategi bisnis yang baik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan brand awareness hingga mengonversikannya ke hasil penjualan. Microsite adalah salah satu strategi marketing yang efektif untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan produk Anda.
Pada artikel kali ini, Rumahweb Indonesia akan membahas apa itu microsite, manfaat, tips, hingga cara membuat microsite. Simak hingga selesai, ya!
Apa itu Microsite?
Microsite adalah mini website atau halaman website sederhana yang dibuat untuk suatu tujuan, seperti mempromosikan event, produk, atau yang lainnya. Microsite biasanya dibuat untuk sebuah campaign yang sudah memiliki target audiens tertentu, sehingga bentuk konten, tujuan, hingga jangka waktunya menjadi lebih spesifik.
Karena memiliki tujuan yang spesifik dengan jangka waktu tertentu, microsite biasanya dibuat dengan menggunakan URL yang berbeda dengan website utama, sehingga penggunaannya terpisah dengan website utama.
Lalu, mengapa microsite masih dibutuhkan, padahal sudah ada website utama untuk memberikan informasi? Perbedaan penggunaan website dan microsite adalah pada tujuan dan isi konten yang disajikan.
Pada website, informasi yang disajikan cenderung lebih luas, dengan menyajikan beberapa halaman utama. Tujuannya untuk memberikan informasi mendetail terkait brand atau perusahaan tersebut, seperti halaman menu Home, About Us, Produk, dan Kontak.
Microsite adalah mini website yang isi kontennya berfokus untuk mempromosikan produk atau event tertentu. Jadi, tujuan microsite bukan lagi untuk mengenalkan perusahaan atau brand, namun dapat ditujukan pada pelanggan setia, karena target audiens dan tujuan sudah lebih spesifik.
BACA JUGA : Cara Meningkatkan User Engagement Pada Website
Manfaat Microsite
Terdapat banyak manfaat microsite yang bisa didapatkan untuk bisnis Anda. Beberapa manfaat microsite adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Branding
Membuat microsite adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan brand awareness. Anda dapat dengan bebas menentukan URL dan memilih desain konten sesuai tujuan microsite tersebut.
Anda juga tak perlu khawatir harus merombak seluruh konten atau desain website utama. Hal ini karena microsite menggunakan URL yang berbeda dengan situs utama.
2. Meningkatkan SEO
Dengan menentukan keyword dan konten yang spesifik, Google akan melihat microsite Anda sebagai website yang unik. Sehingga muncul kemungkinan microsite Anda tampil di halaman pertama pencarian Google.
Tak hanya itu, dengan menggunakan URL yang berbeda dengan website utama, Anda dapat menautkan microsite yang dimiliki di website utama untuk mendapatkan backlink berkualitas.
3. Campaign lebih Efektif dan Efisien
Microsite adalah salah satu media yang tepat untuk melakukan promosi event atau campaign untuk membangun dan meningkatkan brand awareness.
Dengan melakukan campaign melalui microsite, Anda tidak perlu mengeluarkan banyak biaya, karena tidak perlu membutuhkan tim dan kegiatan tambahan, dibandingkan dengan mengadakan event khusus untuk campaign tersebut.
Selain hemat, melakukan campaign dengan microsite adalah solusi efektif dan efisien untuk melakukan campaign, karena akan menyasar target audiens yang telah ditentukan. Misalnya, pelanggan setia, penikmat event atau niche tertentu, atau pelanggan baru.
Jenis Microsite
Setelah memahami apa itu microsite serta fungsinya untuk membangun branding dan promosi produk, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis microsite yang ada. Berikut beberapa jenis microsite:
1. Basic Microsite
Basic microsite adalah jenis microsite yang paling dasar atau sederhana, karena untuk membuat basic microsite, Anda hanya membutuhkan layanan hosting dan domain aktif saja.
Microsite ini adalah yang paling sederhana, karena tidak ada data sensitif yang dikirimkan antara browser dengan server website. Karena alasan inilah, Anda juga tidak perlu mengaktifkan SSL pada microsite ini.
2. Secure Microsite
Secure microsite adalah jenis microsite yang memiliki Secure Socket Layer (SSL) sebagai lapisan keamanan datanya. SSL digunakan untuk mengenkripsi seluruh pertukaran data yang terjadi antara web server dengan browser agar data tidak mudah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Jenis microsite ini sangat direkomendasikan jika ada pertukaran informasi sensitif yang mungkin terjadi, seperti mengirimkan form berlangganan, dan sebagainya.
3. Authenticated Microsite
Authenticated microsite adalah jenis microsite yang mewajibkan pengunjung untuk login agar bisa mengakses konten yang dibuat. Microsite jenis ini sudah menggunakan SSL untuk melindungi enkripsi datanya, karena tentunya ada pertukaran data sensitif antara browser dengan web server.
Selain untuk mengenkripsi data, SSL pada authenticated microsite juga berfungsi untuk membatasi akses data, dengan mengenkripsi koneksi antara web server dengan browser.
Tips Membuat Microsite
Setelah memahami pengertian, manfaat dan jenis microsite, Anda juga perlu mengetahui tips membuat microsite yang menarik pengunjung sehingga bisa meningkatkan brand awareness tentang produk atau campaign yang Anda miliki. Berikut beberapa tips untuk membuat microsite:
1. Buat dengan Nama Domain yang Sesuai
Menggunakan nama domain khusus, sesuai dengan campaign yang berjalan, dapat membuat tujuan dan penyampaian informasi yang dilakukan di microsite menjadi lebih jelas dan fokus.
Hal utama yang perlu diperhatikan ketika memilih nama domain untuk campaign adalah jangan menggunakan nama domain yang terlalu panjang. Gunakan ekstensi domain unik, seperti .SITE, .ONLINE, .WEBSITE, .STORE, dan lainnya, agar mudah diingat.
2. Gunakan Hosting Berkualitas
Menentukan hosting terbaik juga perlu diperhatikan, agar microsite dapat diakses dengan baik. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika memilih layanan hosting, seperti keamanan data hingga layanan support yang baik.
Dengan harga mulai dari Rp17.900/bulan, Anda bisa mendapatkan layanan hosting dari Rumahweb dengan berbagai keuntungan menarik. Seperti kapasitas unlimited, free SSL, free premium WordPress plugin & themes, SSD Storage, hingga layanan support 24/7.
3. Install WordPress
Content Management System (CMS), seperti WordPress, dapat digunakan untuk memudahkan pengelolaan konten microsite, terutama bagi Anda yang tidak memiliki keahlian coding.
4. Gunakan Tema yang Sesuai
Manusia adalah makhluk visual. Karena itulah, Anda perlu memilih tema yang tidak hana sesuai dengan branding atas campaign yang dibuat, namun juga enak dipandang. WordPress menyediakan banyak pilihan tema yang dapat Anda gunakan.
5. Install Plugin yang dibutuhkan
Agar campaign berjalan dengan maksimal, Anda perlu memastikan bahwa microsite memiliki fitur yang lengkap, sesuai dengan tujuan campaign. Meskipun WordPress sudah memberikan fitur yang lengkap, Anda juga bisa menambahkan fungsi lain dengan menginstall plugin tambahan.
6. Konten yang Unik
Konten yang unik dapat dibuat dengan memperhatikan komposisi gambar dan menampilkan artikel bermanfaat. Selain gambar dan artikel, Anda juga bisa menampilkan infografis, video, poster, dan beragam konten lainnya.
7. Optimasi SEO
Tips terakhir yang perlu dilakukan ketika membuat microsite adalah melakukan optimasi SEO, dengan strategi on page yang berfokus mengenai bagaimana website mengikuti pedoman SEO, dan off page dengan mendapatkan backlink dari website lain.
Contoh Microsite
Berikut kami rangkum beberapa contoh microsite yang telah dibuat oleh beberapa perusahaan, yang dapat menjadi referensi Anda, di antaranya:
1. CreativeTypes (Adobe Create)
Contoh pertama dari microsite adalah campaign “Creative Types” oleh Adobe Create. Melalui microsite ini, Adobe Create memberikan 15 pertanyaan kepada pengunjung menggunakan ilustrasi yang menarik.
Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan bertujuan untuk membantu pengunjung “melihat” dan “memahami” kepribadian seseorang– cara bertindak, berpikir, dan melihat dunia.
Melalui campaign ini, Adobe Create ingin menunjukan bahwa setiap orang memiliki sisi kreatif masing-masing dalam melihat dunia. Selain itu, Adobe Create juga ingin menunjukan bahwa manusia tidak hanya memiliki sisi “hitam dan putih”, melainkan ada banyak sekali warna yang ada pada masing-masing orang.
BACA JUGA : Cara Membuat Marketing Campaign yang Sukses
2. Life at Home (IKEA)
Sebagai perusahaan properti, IKEA menampilkan campaign berjudul “Life at Home”, yang diadakan sebagai rasa empati mereka supaya orang dapat merasa nyaman berada di dalam “rumah”.
Penelitian ini dilakukan kepada 37.000 orang di 37 negara oleh IKEA untuk mencari tahu bagaimana cara seseorang bisa merasa “hidup” dan nyaman berada di dalam “rumah”, dan bagaimana cara IKEA mampu membantu mereka merasa lebih baik untuk berada di dalam rumah.
3. Blue Heart (Patagonia)
Contoh terakhir adalah campaign dengan tujuan memperhatikan lingkungan hidup. Campaign yang diadakan oleh Patagonia bersama dengan Farm League berjudul “Blue Heart” ini memiliki tujuan menarik perhatian pengunjung atas kerusakan alam yang terjadi akibat bendungan pembangkit listrik tenaga air di wilayah Balkan.
Ada hal yang menarik dalam situs campaign satu ini, yaitu adanya CTA yang mengarahkan pengunjung untuk melihat sebuah film dokumenter. Tak hanya mengajak pengunjung untuk melihat film dokumenter tersebut, Patagonia juga mengajak pengunjung untuk “Take Action” dengan menandatangani petisi.
Cara Membuat Microsite
Ada berbagai cara untuk membuat microsite, baik dengan coding maupun memanfaatkan CMS seperti WordPress. Berikut adalah cara membuat microsite menggunakan CMS WordPress:
Step 1. Install WordPress
Pastikan bahwa Anda telah memiliki domain dan hosting. Setelah itu, Anda bisa melakukan instalasi WordPress melalui cPanel, dengan panduan berikut.
Step 2. Install theme WordPress
Setelah melakukan instalasi WordPress, langkah selanjutnya Anda dapat menginstall theme sesuai kebutuhan. Panduan install theme pada WordPress bisa dipelajari melalui artikel: Cara Install Tema WordPress.
Step 3. Buat microsite
Setelah tema berhasil terinstall, selanjutnya Anda bisa membuat konten microsite sesuai kebutuhan campaign yang akan dilaksanakan. Anda bisa membaca dokumentasi dari theme yang digunakan, untuk panduan pembuatannya.
Anda juga bisa membuat landing page yang panduannya bisa Anda simak pada video berikut ini: Membuat landing page WordPress
Namun, ada cara lain yang lebih mudah dilakukan jika Anda masih belum percaya diri dengan kemampuan membuat website menggunakan CMS. Solusinya yakni dengan menggunakan fitur BioLink yang bisa didapatkan secara gratis, hanya dengan memiliki domain aktif di Rumahweb.
BioLink adalah sebuah fitur pembuatan halaman website sederhana dari Rumahweb yang memungkinkan Anda mencantumkan beberapa link sekaligus dalam satu interface.
Dengan BioLink dari Rumahweb, Anda dapat menampilkan dan mengelola seluruh link ke media sosial dan marketplace yang Anda miliki dengan mudah, tanpa batasan jumlah link.
Kesimpulan
Apa itu microsite? Microsite adalah mini website atau halaman website sederhana yang dibuat dengan tujuan dan jangka waktu tertentu. Umumnya, microsite dimanfaatkan untuk campaign sebuah brand atau event tertentu, sehingga penggunaan URL dan isi konten akan lebih spesifik.
Selain membuat campaign lebih efektif dan efisien, microsite juga akan meningkatkan brand awareness para pengunjung atau pelanggan setia Anda atas brand yang Anda miliki.
Microsite adalah salah satu strategi bisnis yang pengelolaannya dapat dilakukan dengan mudah, bahkan tanpa harus memahami bahasa pemrograman tertentu, karena dapat memanfaatkan CMS untuk membuat dan mengelola microsite yang dibuat.
Demikian artikel kami tentang apa itu microsite hingga contohnya, semoga bermanfaat.