WordPress adalah salah satu platform populer yang digunakan untuk membuat berbagai jenis website. Namun dalam beberapa kasus, membuat WordPress menjadi static sites HTML bisa menjadi solusi yang lebih aman dan efisien.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang apa itu WordPress static sites, fungsi dan cara membuatnya dengan plugin Simply Static. Simak informasi berikut ini.
Apa Itu WordPress Static?
WordPress static adalah istilah pada website berbasis WordPress yang diubah ke dalam bentuk file HTML statis. Dengan format ini, halaman website tidak lagi membutuhkan database atau menjalankan proses dinamis untuk memuat kontennya.
Agar website tetap dapat diakses, semua konten diubah menjadi file statis seperti HTML, CSS, dan JavaScript yang langsung bisa diakses oleh browser pengguna. Dengan demikian, waktu muat pada website akan lebih cepat serta keamanan akan lebih meningkat karena tidak ada interaksi langsung dengan server atau database.
Fungsi WordPress Static
Membuat WordPress menjadi static sites memiliki beberapa fungsi, berikut diantaranya:
- Meningkatkan Keamanan: Karena file statis tidak memiliki backend dinamis seperti WordPress biasa, risiko serangan seperti SQL injection atau brute force login dapat diminimalkan.
- Mempercepat Loading Website: Website static biasanya lebih ringan karena tidak memerlukan query ke database, sehingga dapat mempercepat waktu loading pada website.
- Mengurangi Beban Server: Dengan menghilangkan proses dinamis, beban server menjadi jauh lebih ringan, sehingga cocok untuk website dengan trafik yang tinggi.
Siapa saja yang perlu WordPress Static?
Tidak semua website perlu diubah menjadi static. Namun, berikut adalah beberapa tipe website yang bisa mempertimbangkan untuk membuat WordPress menjadi static:
- Website Static
Website seperti portfolio, dokumentasi produk, atau landing page yang jarang berubah sangat ideal untuk format static. - Keamanan
Jika Anda mengelola website yang tidak boleh memiliki celah keamanan, seperti dokumentasi perusahaan, format static bisa menjadi pilihan. - Website dengan trafik tinggi
WordPress static dapat membantu mengelola beban server untuk website dengan trafik tinggi, karena file statis memerlukan lebih sedikit sumber daya.
Selain itu, Anda juga dapat menghemat budget untuk membeli atau memperpanjang hosting yang digunakan. Karena tidak memerlukan server yang kompleks, biayanya langganan hosting bisa menggunakan paket yang lebih rendah dibandingkan dengan hosting dinamis.
Membuat WordPress Static dengan Plugin
Salah satu cara termudah untuk membuat WordPress menjadi static sites adalah dengan menggunakan plugin Simply Static. Plugin ini akan membantu Anda untuk membuat WordPress static sites secara mudah dan cepat.
Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat WP Static dengan plugin.
Step 1. Install Plugin Simply Static
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah install plugin Simply Static. Panduannya sebagai berikut:
- Login ke halaman Dashboard WordPress Anda.
- Klik menu Plugins > Add New.
- Pada kolom pencarian, silahkan ketikkan ‘Simply Static’ dan klik tombol Install Now seperti gambar berikut.
- Tunggu hingga instalasi plugin Simply Static selesai, dan klik tombol ‘Activate’.
Step 2. Generate File Static Sites
Sebelum melakukan generate static files, pastikan bahwa Anda telah mendisable plugin cache pada website Anda. Jika plugin cache di website Anda tetap aktif, maka hasil generate tidak akan sempurna.
Setelah itu, silahkan ikuti panduan berikut untuk melakukan generate file static sites WordPress.
- Di halaman Dashboard WordPress, silahkan klik menu Simply Static > Generate.
- Pada bagian setting, Anda dapat melakukan penyesuaian config sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda juga dapat memilih untuk menghasilkan file dalam format ZIP atau mengunggahnya langsung ke folder tertentu di server. Dalam panduan ini, kami akan menggunakan format standar.
- Setelah selesai melakukan pengaturan, silahkan klik tombol ‘Generate Static Files’ dan tunggu hingga proses selesai.
- Pada kolom Activity Logs, Anda dapat melihat proses yang berjalan. Setelah generate selesai, akan tersedia link download file .ZIP yang dapat Anda unduh ke komputer.
Sampai tahap ini, proses generate static files telah selesai. Selanjutnya, Anda dapat mengupload file .zip tersebut ke directory root website Anda.
Step 3. Upload file .zip ke directory root website
Langkah selanjutnya, silahkan Anda upload file .zip yang telah di download ke directory root website Anda yang baru. Anda dapat mengupload file ini melalui File manager di cPanel, maupun melalui FTP Account.
Bagaimana jika masih ada instalasi WordPress di directory utamanya? Ada 2 opsi yang bisa Anda lakukan. Berikut penjelasannya:
Opsi 1. Buat folder baru di directory root
Anda bisa membuat folder misalnya dengan nama ‘new’ di directory root dominnya. Setelah itu, silahkan upload dan extract file statis sites WordPress yang telah Anda miliki di folder tersebut.
Setelah di upload, Anda bisa menguji tampilan websitenya melalui namadomain/new. Pastikan bahwa tampilan websitenya sesuai dengan website yang Anda buat.
Jika tampilan website sudah sesuai, maka langkah selanjutnya Anda bisa melakukan redirect dari namadomain ke namadomain/new. Tujuannya, agar website statis bisa langsung diakses dengan namadomain Anda secara langsung, tidak menyertakan embel-embel /new.
Pada file .htaccess di /public_html atau directory root domain, Anda bisa menyesuaikan skripnya menjadi seperti contoh berikut:
RewriteEngine On
# Redirect non-www ke www dan memastikan https
RewriteCond %{HTTPS} off [OR]
RewriteCond %{HTTP_HOST} ^namadomain\.com [NC]
RewriteRule ^(.*)$ https://www.namadomain.com/$1 [R=301,L]
# Redirect semua permintaan ke /new
RewriteCond %{REQUEST_URI} !^/new
RewriteRule ^(.*)$ /new/$1 [L]
Pada script diatas, silahkan ubah namadomain beserta ekstensi domainnya sesuai dengan nama domain Anda masing-masing.
Setelah itu, lakukan test akses nama domain Anda di browser untuk memastikan akses WordPress statis dapat berjalan dengan baik. Saran kami, gunakan mode incognito atau browser yang berbeda untuk melakukan test akses.
Opsi 2. Pindahkan Website utama ke folder backup
Opsi lainnya, Anda bisa membuat sebuah folder dengan nama ‘backup’. Setelah itu, pindahkan file dan folder website utama Anda ke folder backup tersebut.
Selanjutnya, silahkan upload dan extract file zip website statis Anda ke folder /public_html atau directory root domainnya. Langkah terakhir, lakukan test akses pada nama domain Anda.
Jika website dapat diakses dengan baik dan tampilannya sudah sesuai, artinya proses pembuatan WordPress menjadi static sites HTML yang Anda lakukan telah selesai.
Kesimpulan
Membuat WordPress menjadi static adalah solusi ideal untuk meningkatkan keamanan, kecepatan, dan efisiensi website. Dengan menggunakan plugin seperti Simply Static, proses ini menjadi lebih mudah dan cepat.
Namun, perlu diingat bahwa WordPress static lebih cocok untuk website dengan konten tetap atau website yang mengutamakan keamanan. Jika Anda tertarik untuk mencoba, ikuti langkah-langkah di atas dan jadikan website Anda lebih optimal.
Demikian artikel kami tentang cara membuat WordPress menjadi static sites HTML dari Rumahweb, semoga bermanfaat.