Apakah Anda pernah merasakan kinerja perangkat PC, laptop, maupun HP melambat, atau beberapa aplikasi tidak dapat berjalan dengan normal? Bisa jadi cache adalah penyebabnya.
Itulah mengapa ketika kapasitas memori di ponsel atau komputer penuh, pengguna disarankan untuk menghapus cache. Lantas, apa itu cache? Apakah diperlukan? Bagaimana cara menghapusnya? Berikut Rumahweb ulas untuk anda.
Apa itu Cache?
Cache adalah data sementara yang disimpan untuk membantu situs web atau aplikasi bekerja dengan lebih cepat. Data sementara ini berasal dari aktivitas pada situs web atau aplikasi yang digunakan dan disimpan pada penyimpanan internal HP maupun browser.
Salah satu contoh sederhana cache adalah saat Anda membuka browser, lalu mengakses Facebook dengan menulis URL-nya di kolom pencarian, lalu melakukan login dengan memasukkan alamat email dan password.
Semua data yang dimasukkan ini akan disimpan dalam cache. Jadi, ketika Anda ingin mengakses Facebook kembali melalui browser yang sama, Anda tidak perlu menulis ulang alamat web, maupun melakukan login ulang, sehingga akses menjadi lebih cepat berkat data yang sudah tersimpan dalam cache.
Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi cache adalah untuk membantu aplikasi bekerja lebih cepat dan efisien, karena data sudah disimpan secara lokal.
Dengan demikian, aplikasi tidak perlu lagi membuang waktu, daya baterai, maupun sumber daya lain untuk mengunduh data yang sama.
Cara Kerja Cache
Cache bekerja dengan menyimpan data sementara dari website, aplikasi, atau sistem yang sering diakses pengguna, sehingga data tersebut bisa ditampilkan lebih cepat saat dibutuhkan lagi.
Ketika Anda membuka sebuah halaman website, cache akan menyimpan elemen-elemen seperti gambar, file CSS, dan JavaScript di perangkat Anda. Jika Anda mengakses website melalui browser, maka browser yang berfungsi untuk menyimpan cache sementaranya.
Saat Anda membuka halaman yang sama di lain waktu, browser tidak perlu mengunduh semua data ulang dari server. Proses ini menghemat waktu dan mempercepat akses, karena cache mengambil data langsung dari penyimpanan lokal, bukan dari internet.
Dengan proses tersebut, cache sangat membantu mengurangi beban server, karena jumlah permintaan data yang masuk menjadi lebih sedikit.
Jenis Cache
Secara umum ada dua jenis cache, yaitu server dan browser. Pada server, cache adalah data yang ada di sisi server, sedangkan browser cache adalah data yang ada pada sisi client (user). Agar lebih mudah dipahami, berikut jenis cache secara rinci.
1. Client-Side Caching
Pada client-side caching, biasanya data yang disimpan adalah data yang dimanfaatkan oleh user pada komputer personal masing-masing. Contohnya adalah browser cache.
Browser cache adalah data yang tersimpan saat seseorang menggunakan browser untuk mengakses sebuah situs, termasuk alamat web dan data login. Dengan browser cache, Anda dapat membuat loading website menjadi lebih cepat.
Jadi, ketika Anda ingin mengunjungi alamat yang sama, misalnya Facebook, Anda tidak perlu login kembali.
2. Server-Side Caching
Jika sebelumnya data disimpan di komputer atau device user, maka server-side cache adalah data yang disimpan di server website. Data ini bisa disimpan kapan saja.
Tidak hanya itu, gambar dan file yang dilihat di internet akan ikut tersimpan di server. Dengan demikian, user atau client dapat mengakses informasi dengan lebih cepat yang tentunya meningkatkan user experience mereka.
Rumahweb menghadirkan layanan cloud hosting yang telah mendukung fitur Multi layar caching seperti OPCache, MySQL Cache, hingga LiteSpeed Cache yang bisa membuat website Anda semakin cepat ketika diakses.
3. Database Cache
Database cache adalah proses di mana Anda menghasilkan data dari situs website dengan basis data. Biasanya, database cache dimanfaatkan oleh para developer untuk mencapai kinerja yang optimal dengan skalabilitas yang tinggi.
Selain dapat mengurangi akses disk, database cache adalah jenis cache yang mampu mengurangi pemanfaatan CPU sehingga mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam mengakses data.
4. Object Cache
Object cache adalah data objek yang dapat disimpan secara lokal, sehingga tidak perlu diambil secara konstan untuk permintaan tambahan. Dengan demikian, object cache dapat meningkatkan kecepatan dan kinerja aplikasi web.
Objek yang dimaksud adalah kumpulan data berupa dokumen kata, video, atau gambar. Jadi ketika objek berhasil disimpan sebagai cache, maka objek tersebut dapat ditransfer langsung dari cache lokal tanpa harus dikirimkan oleh server.
BACA JUGA : Cara Mengaktifkan Redis Object Cache Pada WordPress
5. Page cache
Page cache adalah salah satu jenis cache yang berguna untuk meningkatkan kecepatan loading sebuah halaman website untuk memberikan user experience yang lebih baik.
Halaman cache disimpan pada RAM yang tidak terpakai, sehingga berdampak pada kapasitas memori. Cache ini akan menampilkan halaman website secara lengkap, ketika pengunjung mengakses website yang sama kembali.
6. Opcode Cache
Opcode cache adalah salah satu cara untuk meningkatkan kinerja PHP. Cache ini akan menyimpan salinan opcode PHP di memori server yang bisa digunakan kapanpun ketika dibutuhkan.
Dengan cache ini, Anda dapat meningkatkan kinerja PHP hingga tiga kali lipat! Salah satu contoh program opcode cache adalah Zend.
7. Content Delivery Network (CDN) Cache
CDN cache adalah bentuk penyimpanan data secara luas. Jadi, setiap konten dalam situs web statis bisa ditambahkan ke server proxy yang telah didistribusikan secara global.
Kelebihan CDN cache adalah membantu menghilangkan tekanan dari server hingga membantu dalam mengurangi biaya karena pengunjung dapat mengakses data tersebut secara lokal.
Cara Menghapus Cache
Lalu, mengapa cache perlu dihapus? Hal ini karena ketika semakin banyak halaman website atau aplikasi yang Anda kunjungi, tentu semakin banyak data yang akan disimpan di dalam cache.
Terkadang, data yang telah disimpan tersebut sudah usang karena bisa saja pemilik website melakukan pembaruan pada isi, tampilan, maupun lainnya. Karena itulah, cache perlu dihapus secara rutin.
Selain data pada cache diperbarui ketika mengakses kembali website atau aplikasi, membersihkan atau menghapus cache juga akan membuat kinerja HP maupun komputer lebih ringan, dan loading tidak akan lama.
Anda tidak perlu menghapus cache setiap hari. Cukup jadwalkan sekitar seminggu sekali untuk membersihkan cache dari perangkat, atau ketika performa perangkat Anda mulai melambat atau lemot.
Bagi Anda yang belum mengetahuinya, maka cara menghapus cache adalah sebagai berikut.
Cara menghapus cache Browser
Meski terdapat banyak browser, tetapi secara umum cara menghapus cache-nya tak jauh berbeda dan tak begitu sulit.
Sebagai contoh, untuk menghapus cache di Google Chrome, caranya cukup klik titik tiga di sebelah kanan atas > pilih More Tools > pilih clear browsing data.
Untuk mengetahui panduan menghapus cache browser selengkapnya, silakan baca artikel berikut: Cara Clear Cache Browser Terlengkap dan Tercepat
Simak juga panduan untuk menghapus cache di laptop pada artikel berikut: Ga Ribet! Begini Cara Menghapus Cache di Laptop
Cara menghapus cache di HP
Anda juga dapat menghapus cache di HP. Caranya, masuk ke menu Setting > Apps > klik aplikasi yang ingin Anda hapus data cache-nya. Setelah bagian App Info terbuka, klik pilihan Clear Cache.
Karena HP juga memiliki beberapa jenis sistem operasi, maka cara menghapus cache secara detail di masing-masing sistem operasi bisa anda pelajari melalui artikel berikut: Cara Menghapus Cache di HP Cepat dan Praktis
Berikut tadi penjelasan mengenai apa itu cache dari Rumahweb Indonesia. Jadi, apakah Anda sudah tahu alasan mengapa device Anda menjadi lambat? Silakan coba cara di atas untuk meningkatkan performa device kembali, ya!