CDN adalah solusi untuk meningkatkan kecepatan, kinerja, dan keamanan pada website. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail tentang apa itu CDN, fungsi hingga siapa saja yang membutuhkan layanan ini. Simak informasi berikut ini.
Apa itu CDN?
CDN (Content Delivery Network) adalah infrastruktur yang terdiri dari sekelompok server yang ditempatkan di berbagai lokasi, untuk menyebarkan konten website ke sejumlah wilayah geografis yang luas.
CDN juga dikenal sebagai jaringan distribusi atau distribution network, yang berfungsi untuk menyediakan beberapa points of presence (PoPs) di luat server asal. Traffic dapat dikelola dengan baik karena website mampu menangani permintaan user dengan cepat. Dengan demikian, user experience pun akan meningkat.
Setiap kali mengakses website ecommerce dengan traffic yang tinggi atau berinteraksi dengan teman di media sosial, maka saat itulah Anda sedang menggunakan CDN.
Data center ini memastikan semua penjuru dunia bisa saling terhubung dengan menghadirkan konten lebih dekat ke orang-orang yang memang membutuhkannya, tanpa terhalang jarak dari masing-masing user atau server website utama.
Dengan menyebarkan sistem delivery ke wilayah yang luas, website dapat mengurangi penggunaan bandwidth yang berlebihan dan waktu loading halaman, memangkas hingga beberapa detik dalam mengelola request user.
Fungsi CDN
Fungsi CDN bisa dilihat tergantung pada ukuran website, jarak lokasi ke sumber traffic inti, dan jumlah traffic yang dihasilkan. Misalnya, bisnis lokal dengan lokasi fisik yang melayani pelanggan di area yang kecil, maka tidak perlu menggunakan CDN.
Akan tetapi, jika ingin memperluas jangkauan penjualan dari bisnis ecommerce Anda, atau memiliki website dengan traffic yang tinggi dari berbagai lokasi, maka CDN yang efisien dan cepat akan membantu Anda agar bisa unggul dan mampu menyediakan tampilan UX yang disukai mesin pencari dan konsumen.
Secara umum, menggunakan CDN memiliki empat fungsi:
1. Mengurangi Bandwidth
Fungsi pertama dari CDN adalah mengurangi bandwidth. Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu fitur yang paling memakan anggaran di banyak provider hosting adalah bandwidth. Mengurangi jumlah bandwidth untuk mengelola traffic yang masuk dengan menambahkan points of presence akan menghemat biaya berlangganan hosting .
Pengefektifan bandwidth biasanya dilakukan dengan menggunakan tool optimasi, seperti caching, dengan menempatkan data ke penyimpanan sementara pada komputer atau perangkat mobile.
2. Menaikkan Kecepatan
Salah satu faktor yang mempengaruhi bounce rate yang tinggi adalah latency. Latency merupakan peningkatan waktu yang diperlukan untuk mengirimkan informasi dari user ke sumber, dan kembali lagi ke user. Biasanya, latency disebabkan oleh:
- Keterlambatan membaca file yang disebabkan karena storage yang diblokir
- Keterlambatan memproses data dari server
- Mode transmisi data, misalnya dengan jaringan fiber optik dibandingkan dengan kabel koaksial
- Propagasi, atau kecepatan perjalanan data dari satu node ke node lainnya.
CDN adalah solusi yang tepat untuk mengatasi keempat masalah diatas.
3. Meningkatkan Keamanan
Dengan menggunakan penyaring DDoS dan menyebarkan query ke beberapa lokasi, permintaan palsu dari bot, yang menyebabkan kenaikan traffic secara drastis dapat ditanggulangi. Anda pun juga bisa menggunakan CDN untuk mengamankan data sensitif dari serangan para hacker.
CDN akan secara terus menerus memperbarui sertifikat TLS dan SSL untuk menaikkan standar otentikasi dan enkripsi. Dua sertifikat itu juga bisa berfungsi untuk membelokkan traffic dari server asal ke proxy.
4. Memperbaiki Distribusi Konten
Traffic yang tinggi dan kegagalan hardware merupakan kombinasi yang mematikan bagi website, karena akan menyebabkan sering terjadinya downtime. Dengan menyebarkan beban ke berbagai sistem distribusi konten, setidaknya beban infrastruktur dan server bisa menjadi lebih ringan.
Jenis CDN
Ada beberapa jenis CDN yang digunakan oleh perusahaan dan pengembang, masing-masing dengan tujuan dan manfaat tertentu:
1. CDN Public
CDN adalah layanan public yang dapat diakses oleh siapa saja dan biasanya digunakan oleh situs web umum. Layanan ini sering kali menawarkan paket gratis atau berbayar dengan fitur tambahan. Contohnya adalah Cloudflare dan Akamai.
2. CDN Pribadi
CDN adalah jaringan yang dibangun dan dikelola secara khusus oleh perusahaan untuk kebutuhan internalnya. Ini sering digunakan oleh perusahaan besar yang ingin memastikan keamanan dan kinerja yang konsisten tanpa berbagi sumber daya dengan pengguna lain.
3. CDN Hybrid
CDN adalah gabungan antara CDN publik dan pribadi. Ini memungkinkan Anda untuk menggunakan jaringan publik untuk konten yang kurang sensitif, dan jaringan pribadi untuk konten yang lebih kritis. Solusi ini memberikan fleksibilitas dan efisiensi biaya.
4. CDN Peer-to-Peer (P2P)
CDN adalah jaringan yang memanfaatkan perangkat pengguna untuk mendistribusikan konten, bukan bergantung sepenuhnya pada server sentral. Metode ini bisa mengurangi beban server dan biaya bandwidth.
Cara Kerja CDN
Setelah memahami apa itu CDN, selanjutnya kami akan membahas bagaimana cara kerjanya. Cyberspace merupakan konsep yang relatif sulit dipahami bagi user pemula. Bila dijelaskan dengan perumpamaan sederhana, kira-kira seperti ini:
Saat ini, Anda sedang duduk dan menggunakan smartphone di Yogyakarta, Indonesia. Lalu Anda mengetikkan request ke mesin pencari atau mengetikkan alamat web ke URL bar. Setelah menekan enter, hanya perlu beberapa detik untuk Anda bisa masuk ke website yang dituju.
Request atau permintaan Anda diterima oleh server yang jaraknya beratus-ratus kilometer dari Yogyakarta. Jutaan informasi didistribusikan dari server awal ke komputer atau perangkat mobile.
Proses ini akan sulit dilakukan secara efisien apabila konten yang diminta bersifat statis. Sebagian besar halaman web memuat ratusan elemen yang bervariasi, mulai dari teks hingga konten multimedia yang interaktif.
Perlu diingat, bahwa semakin dekat sumber request dari source, maka semakin cepat pula request tersebut selesai diproses. Request dikelola oleh jaringan server yang paling dekat dengan komputer yang mengirimkan permintaan tersebut.
Dengan melakukan cache data dan menyebarkan sejumlah request untuk informasi yang sama melalui jaringan yang alih-alih satu server, beban traffic (traffic load) bisa menjadi lebih seimbang. Dengan begini, masalah-masalah yang sering terjadi, seperti loading halaman yang lambat, browser rusak, dan service terganggu, bisa teratasi.
Penyedia CDN gratis
Jika Anda sedang mencari layanan CDN gratis, ada beberapa penyedia yang dapat dipertimbangkan, terutama untuk situs web atau aplikasi kecil hingga menengah:
1. Cloudflare
Cloudflare CDN adalah salah satu penyedia CDN gratis yang paling populer. Layanan ini menawarkan banyak fitur termasuk proteksi DDoS, sertifikat SSL gratis, dan optimasi kecepatan situs.
Selengkapnya tentang cara setting domain ke Cloudflare bisa Anda pelajari pada artikel berikut: Setting domain ke CloudFlare
2. Amazon CloudFront Free Tier
Amazon CloudFront CDN adalah layanan CDN dari Amazon Web Services (AWS). CloudFront CDN menawarkan paket CDN gratis dengan transfer data hingga 1 TB dan 2 juta permintaan HTTP dan HTTPS setiap bulan selama 12 bulan pertama. Setelah itu, Anda dapat menggunakan layanan berbayarnya.
3. Google Cloud CDN Free Tier
Google Cloud CDN adalah bagian dari Google Cloud Platform yang menyediakan CDN gratis dengan limit 1 TB egress data dan 10.000 permintaan HTTP/HTTPS per bulan.
4. Netlify
Netlify CDN adalah layanan gratis yang ideal untuk website statis. Dengan jaringan CDN global, Netlify memastikan pengiriman konten yang cepat, serta integrasi dengan Git yang memudahkan proses deployment.
5. jsDelivr
jsDelivr CDN adalah layanan gratis yang dirancang khusus untuk meng-hosting dan mengirimkan JavaScript library dan file resource lainnya. CDN ini adalah pilih yang tepat untuk Anda yang akan mengembangkan file front-end.
Siapa Saja yang Membutuhkan CDN?
Dalam mengelola website, selain harus mampu menarik traffic sebanyak mungkin, Anda juga harus mampu mengelola traffic secara efisien. Dalam sebuah penelitian, terungkap bahwa keterlambatan pengiriman konten selama satu detik saja bisa menyebabkan penurunan konversi sebesar 7 persen, page view sebesar 11 persen, dan kepuasan pelanggan secara umum hingga 16 persen.
Maka, untuk menghindari semua hal itu, sangat disarankan untuk menggunakan content delivery network atau CDN. Selain itu, CDN juga bisa menangani kendala yang disebabkan oleh latency, dan bisa memberikan website kecepatan serta performa terbaik dan konsisten.
Berikut adalah daftar website yang kami sarankan untuk menggunakan CDN, diantaranya:
1. Website Ecommerce
Setelah mengetahui apa itu CDN dan fungsinya, maka yang pertama kali membutuhkan CDN adalah website Ecommerce. Ecommerce merupakan salah satu jenis situs yang biasanya mendapatkan arus traffic yang besar.
Melalui ecommerce, penjual berkesempatan memajang berbagai macam produk yang ditawarkan kepada calon pembeli. Jika website tidak mampu menyediakan informasi yang diminta dalam hitungan detik, maka kemungkinan besar calon pembeli akan batal melakukan pembelian.
Maka, ecommerce jelas membutuhkan CDN untuk menangani request yang banyak dari berbagai lokasi. Dengan menyimpan konten di server terdekat dan mengirimkan respon yang cepat, CDN mampu meredam tingginya arus lonjakan traffic yang menyebabkan server bermasalah.
2. Game Online
Situs game online membutuhkan resource yang sangat tinggi untuk menyimpan banyak konten. Resource ini dibutuhkan agar mereka bisa secara terus-menerus menyediakan konten yang optimal, guna menjaga performa game agar selalu stabil.
Dengan menggunakan teknologi CDN, game online akan memiliki push zone, atau tempat di mana developer bisa membuat online keseluruhan game pada server CDN. Efeknya, request yang dikirimkan secara langsung dari server asal akan menurun.
3. Website Hiburan
Industri hiburan sangat bergantung pada konten. Mulai dari kegiatan meng-upload hingga streaming video, konten hiburan sudah menarik jutaan orang dari seluruh dunia setiap jamnya. Pengelola website hiburan secara berkelanjutan harus menyediakan konten yang menarik agar pengunjung terus-terusan kembali mengunjungi website.
Maka, untuk mengatur lonjakan traffic, disarankan untuk pengelola website hiburan untuk menerapkan CDN cache content. Salinan konten yang tersimpan di sejumlah server bisa langsung dihadirkan ketika user mengirimkan request dari berbagai lokasi.
Dengan begitu, website hiburan yang sangat berbasis pada konten dapat terkelola dengan baik.
Kesimpulan
CDN (Content Delivery Network) adalah infrastruktur yang terdiri dari jaringan server terdistribusi secara geografis yang dirancang untuk menyediakan konten secara efisien kepada pengguna akhir di seluruh dunia.
Dengan CDN, waktu respons dan latensi dapat diminimalkan karena konten diakses dari server yang lebih dekat dengan pengguna. Ini menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan lebih responsif.
Saat ini, Anda sudah tahu apa itu CDN beserta fungsinya. Jadi, apakah ingin mengaktifkan CDN pada website Anda sekarang?