Rumahweb Journal

Cara Setting Google AMP di WordPress

Setelah sebelumnya kami telah memberikan panduan cara install plugin Google AMP, pada artikel ini kami akan melanjutkan dengan cara setting Google AMP plugins di WordPress.

Setelah Anda mengaktifkan plugin AMP, silahkan masuk ke menu Appearance > AMP untuk melihat bagaimana situs Anda terlihat pada perangkat mobile menggunakan AMP.

contoh tampilan di perangkat mobile

Anda dapat mengubah background header dan warna teks. Warna background Header yang Anda pilih juga akan digunakan sebagai warna link. Klik tombol “Save and Publish” untuk menyimpan perubahan Anda.

Sekarang Anda dapat mengunjungi setiap posting di situs Web Anda dan menambahkan /amp/ pada akhir URL, seperti berikut http://namadomain.com/post-name/amp/ Anda akan diarahkan ke halaman website versi AMP.

Jika melihat halaman error 404, silahkan masuk ke menu Settings > Permalinks di admin WordPress Anda dan klik pada tombol “Save Changes” tidak perlu melakukan perubahan apapun.

Setting Google AMP Plugins

Anda dapat melakukan setting plugins AMP melalui menu AMP > Settings pada dashboard wordpress yang digunakan.

Pada setting plugins AMP Anda dapat melakukan konfigurasi dengan mengikuti wizard dengan klik “Open Wizard” pada bagian Configure AMP.

Pindah Hosting ke Rumahweb Gratis

Setting Google AMP Plugins

Setelah masuk ke wizard setting plugin AMP pada bagian Welcome silahkan klik tombol Next dan akan diarahkan ke “Technical Background”.

Technical Background

Pada bagian ini untuk Anda yang berpengalamant untuk development dan modifikasi tema dan plugin woirdpress dan familiar dengan PHP, JavaScript, HTML dan CSS dapat memilih opsi Developer or Technically Savvy.

Akan tetapi bagi Anda yang tidak begitu mengetahui kami sarankan pilih opsi Non-technical or wanting a simpler setup, opsi ini adalah mode mudah yang tidak terlalu banyak setting.

Setelah memilih opsi, kami memilih menggunakan simpler setup, setelah klik next plugin AMP akan melakukan scanning terhadap website Anda untuk memastikan tidak ada issue / kendala pada websitenya. Selanjutnya bila scan selesai, akan muncul “Scan complete” silahkan lanjutkan dengan klik Next.

Setelah itu Anda akan diarahkan ke pengaturan “Template Modes”, dimana pada bagian ini akan ada 3 pilihan, yaitu Reader, Transitional, dan Standard.

template modes

Reader

Dalam mode reader, situs Anda akan memiliki versi non-AMP dan AMP, dan setiap versi akan menggunakan temanya sendiri. Jika pengalihan seluler otomatis diaktifkan, versi AMP konten akan ditayangkan di perangkat seluler. Jika penautan AMP-ke-AMP diaktifkan, setelah pengguna berada di halaman AMP, mereka akan terus menavigasi konten AMP Anda. Mode ini tidak disarankan jika situs Anda memiliki issue kompabilitas dengan AMP.

Transitional

Dalam mode Transitional, situs Anda akan memiliki versi non-AMP dan AMP, dan keduanya akan menggunakan tema yang sama. Jika pengalihan seluler otomatis diaktifkan, versi AMP konten akan ditayangkan di perangkat seluler. Jika penautan AMP-ke-AMP diaktifkan, setelah pengguna berada di halaman AMP, mereka akan terus menavigasi konten AMP Anda.

Mode ini akan memudahkan untuk menyimpan konten AMP meskipun plugin yang tidak kompatibel dengan AMP digunakan nanti.

Standard

Dalam mode Standar, situs Anda akan sepenuhnya menjadi AMP (kecuali jika Anda menyisih dari AMP untuk bagian tertentu dari situs Anda), dan situs akan menggunakan satu tema. Direkomendasikan jika Anda dapat berkomitmen untuk selalu memilih plugin yang kompatibel dengan AMP saat memperluas situs Anda.

Untuk opsi Reader akan dilanjutkan dengan pemilihan template / tema untuk website Anda, sedangkan untuk mode lainnya tidak ada pemilihan template melainkan langsung menyelesaikan wizard setting plugin AMP nya dan akan diarahkan ke halaman review.

Standard tampilan google amp

Klik Finish Untuk menyelesaikan wizard settings pluginnya.

Advance Setting

Pada halaman settings AMP terdapat opsi setting lanjutan, diantaranya berikut :

  1. Supported Templates : Digunakan untuk memilih tipe konten yang akan diaktifkan / dinon-aktifkan untuk versi AMP nya, dan juga opsi pengaktifan untuk seluruh tema yang ada diwebsite mendukung AMP.
  2. Plugin suppression : Digunakan untuk menekan plugin tertentu agar tidak dapat berjalan pada halaman-halaman AMP.
  3. Analytics : Digunakan untuk menambahkan seperti google analytics atau sejenisnya.
  4. Sandboxing : Dengan memilih tingkat sandboxing, Anda menunjukkan tingkat sanitasi minimum. Misalnya, jika Anda memilih level longgar tetapi memiliki halaman tanpa formulir POST apa pun dan tanpa skrip khusus, itu akan tetap disajikan sebagai AMP yang valid—sama seperti jika Anda telah memilih level ketat.
  5. Other, terdapat opsi pengaktifan developer tools, menggunakan native html tag pada gambar, dan menghapus data settings AMP ketika plugin diuninstall.

Diatas merupakan tahap untuk membuat website Anda mendukung Google AMP. Demikian setting Google AMP di WordPress, semoga bermanfaat.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 5 / 5. Vote count: 1

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

Cloud Hosting Terbaik Rumahweb

Afiandhi Risky