Apakah Anda sedang mencari solusi otomatisasi server yang handal dan efisien untuk server Linux Anda? Komo.do Automation menjadi salah satu opsi yang wajib Anda pertimbangkan. Dengan interface yang ringan dan dukungan penuh untuk sistem berbasis Debian seperti Ubuntu, Komo.do menjadi pilihan menarik bagi sysadmin maupun developer yang ingin menghemat waktu untuk proses Automation.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang apa itu Komo.do automation, fitur, dan cara install komo.do di Ubuntu. Simak informasi berikut ini.
Apa Itu Komo.do?
Komo.do adalah platform web berbasis open-source yang dirancang untuk membantu proses DevOps dan SysAdmin dalam mengelola banyak server sekaligus. Komo.do dapt membantu proses build, deployment, dan otomasi secara terstruktur dan terpusat dalam 1 server central.
Selain itu, Komo.do menawarkan sistem modern untuk orkestrasi dan monitoring, terutama dalam ekosistem Docker dan CI/CD (Continuous Integration / Continuous Deployment). Dengan tampilan panel yang user-friendly dan kemampuan integrasi yang luas, Komo.do memungkinkan pengguna untuk melakukan beberapa hal berikut:
- Memantau penggunaan CPU, RAM, dan disk dari banyak server secara real-time.
- Mengelola container Docker termasuk membuat, menghentikan, memulai ulang, dan melihat log serta status container.
- Melakukan deployment stack Docker Compose langsung dari antarmuka atau melalui repositori Git, dengan dukungan auto deploy saat terjadi push ke Git.
- Melakukan build otomatis dari kode sumber ke image Docker dengan sistem versioning otomatis, bahkan bisa diluncurkan langsung ke AWS sebagai instance sekali pakai.
- Mengatur automation dan webhook melalui manajemen repositori di server yang terhubung.
- Mengelola konfigurasi dan environment variables secara terpusat, lengkap dengan dukungan global variable dan interpolasi secret.
- Mencatat semua aktivitas pengguna untuk keperluan audit dan keamanan.
Kenapa Komo.do Sangat Direkomendasikan?
Berikut beberapa alasan, kenapa komo.do automation menjadi salah satu aplikasi automation yang menarik untuk digunakan:
- Tidak ada batasan jumlah server yang bisa dihubungkan.
- Tidak ada versi bisnis atau fitur yang dikunci, semua gratis dapat dipakai dan digunakan.
- Komo.do fleksibel untuk integrasi API eksternal dan sangat cocok untuk otomatisasi proses DevOps.
Komponen Utama Komo.do
Untuk mendukung fungsinya yang luas, Komo.do memiliki beberapa komponen penting. Berikut diantaranya:
- Dashboard Web: Tampilan utama untuk mengelola server, container, deployment, dan automasi. Dirancang agar intuitif dan mudah digunakan oleh developer maupun sysadmin.
- Agent Server: Komo.do mengandalkan agen (Komodo Agent) yang diinstal di setiap server target. Agen ini bertugas menghubungkan server dengan platform Komo.do dan menjalankan perintah dari dashboard.
- Build Engine: Komponen yang menangani proses build dari source code menjadi Docker image. Mendukung webhook dan auto-versioning.
- Deployment Controller: Bagian yang bertanggung jawab untuk menjalankan deployment aplikasi, termasuk stack Docker Compose atau service Docker individual.
- Automation & Webhook Engine: Untuk menjalankan tindakan otomatis berdasarkan event, termasuk build, restart container, push Git, dsb.
- Configuration Store: Penyimpanan environment variable, secret, dan konfigurasi yang bisa digunakan ulang di berbagai server atau proyek.
- Audit Trail System: Komponen yang mencatat seluruh aktivitas pengguna untuk keperluan pelacakan dan keamanan.
Kelebihan Komo.do
Berikut beberapa kelebihan dari Komo.do:
- Open Source & Gratis: Tidak ada batasan fitur atau versi berbayar.
- Terpusat & Real-time: Semua server dan container bisa dikelola dari satu dashboard.
- Otomatisasi CI/CD: Mendukung build otomatis dan deployment via Git & webhook.
- Fleksibel: Bisa digunakan untuk server lokal maupun cloud (termasuk AWS).
- Audit Trail Lengkap: mencatat semua aktifitas untuk keamanan.
Kekurangan Komo.do
Dari beberapa kelebihan diatas, Komo.do automation juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut di antaranya:
- Masih Kurang Populer: Komunitas belum sebesar tool seperti Portainer atau Rancher.
- Dokumentasi Terbatas: Dokumentasi resminya belum selengkap platform lain.
- UI Kurang Polished: tampilan belum sehalus tool enterprise.
- Butuh Agent di Tiap Server: Instalasi agent tambahan mungkin tidak ideal untuk semua skenario.
- Fitur Masih Dikembangkan: Beberapa fitur kompleks mungkin belum sekomplit software lain yang berbayar.
Cara Install Komo.do
Pada panduan kali ini kita akan melakukan installasi Komo.do Server Central, Untuk memulai menggunakan Komo.do dapat mengikuti langkah installasi berikut.
System Requirements
Sebelum melakukan install Komo.do, pastikan bahwa server Anda telah memenuhi kebutuhan berikut:
- Sistem operasi: Ubuntu 20.04 atau Almalinux 9
- Docker dan Docker Compose yang sudah terinstal
- Port 80 dan 443 dalam keadaan open di sisi firewall.
- RAM minimal 2 GB (disarankan 4 GB atau lebih)
Cara Install Komo.do di Ubuntu
Dalam artikel ini, kami menggunakan VPS KVM dari Rumahweb dengan OS Ubuntu 20.04. Berikut cara install Komo.do di Ubuntu.
- Tahapan pertama installasi, perlu melakukan update sistem dan package linux, dengan command APT
# sudo apt update && sudo apt upgrade -y
- Installasi Docker dan Docker Compose (Jika belum diinstall)
curl -fsSL https://get.docker.com -o get-docker.sh
sudo sh get-docker.sh
sudo apt install docker-compose -y
- Jika Docker dan Docker Compose sudah diinstall, selanjutnya adalah mendownload repository Komo.do.
# wget -P komodo https://raw.githubusercontent.com/moghtech/komodo/main/compose/mongo.compose.yaml && \
# wget -P komodo https://raw.githubusercontent.com/moghtech/komodo/main/compose/compose.env
- Langkah selanjutnya, edit pada file yang sudah di download, yaitu komodo/compose.env.
# nano komodo/compose.env
Edit pada bagian yang diperlukan seperti:
KOMODO_DB_USERNAME > diisi username database yang ingin digunakan
KOMODO_DB_PASSWORD > diisi password database yang diinginkan
KOMODO_PASSKEY > generate passkey random
KOMODO_HOST > diisi nama domain yang ingin digunakan
KOMODO_TITLE > diisi nama aplikasi server komodo kita
- Jika sudah melakukan editing pada .env, selanjutnya kita akan menjalankan docker compose untuk memulai installasi komo.do
# docker compose -p komodo -f komodo/mongo.compose.yaml --env-file komodo/compose.env up -d
- Setelah komodo berhasil diinstall, kita dapat mengakses panel komodo dengan namadomain yang telah diisi pada env sebelumya, dan pastikan dns domain sudah diarakan ke ip server vpsnya terlebih dahulu.
- Diatas merupakan tampilan dashboard Komo.do, dapat dilihat jika nantinya kita menambahkan server ke Komo.do akan tampil server yang dimanage oleh Komo.do.
- Untuk menambahkan server server yang akan dimanage oleh komo.do, kita perlu menginstall agent Komo.do di server tujuan dengan docker compose, berikut command yang sesuai untuk mendownload Komo.do compose
curl -sSL \ https://raw.githubusercontent.com/moghtech/komodo/main/scripts/setup-periphery.py \
| python3 - --user --version=v1.17.2-dev-1
Setelah compose di download, sesuaikan docker compose dengan edit file didalamya Isi ip server Komo.do dan api key dengan api key yang didapatkan dari admin panel Komo.do, maka otomatis server agent akan terhubung ke server komdo central (komodo core).
Menghubungkan Komo.do Agent ke server Komo.do sangatlah mudah. Cukup jalankan perintah Docker dengan API URL dan API Key dari dashboard Komo.do. Setelah itu, server akan langsung muncul dan bisa dimonitor serta dikelola secara terpusat.
Penutup
Dengan berbagai fitur otomatisasi yang ditawarkan, Komo.do Automation menjadi tools yang sangat membantu dalam pengelolaan server, terutama bagi pengguna Ubuntu. Proses instalasinya pun cukup sederhana dan bisa langsung diterapkan dalam lingkungan produksi maupun pengujian.
Jika Anda mengelola banyak konfigurasi atau deployment secara rutin, menggunakan Komo.do bisa menjadi langkah efisien untuk menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan manual.
Demikian artikel kami tentang apa itu Komo.do Automation hingga cara install di Ubuntu server, semoga bermanfaat.