Keamanan data menjadi sangat penting bagi pemilik dan pengelola data. Untuk melindungi informasi tersebut, para developer mengembangkan berbagai metode keamanan data, seperti enkripsi dan hashing. Kedua metode ini memiliki cara kerja dan implementasi yang cukup berbeda. Dari sekian metode, MD5 adalah metode hash yang paling popular digunakan. Lalu, apa itu MD5 dan bagaimana cara kerjanya?
Pada artikel ini, Rumahweb akan memberikan informasi tentang hash kriptografi MD5, salah satu metode keamanan data paling populer di dunia yang sering digunakan untuk keamanan password aplikasi web dan sejenisnya. Namun sebelum itu, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu enkripsi dan perbedaannya dengan hashing.
Singkatnya, enkripsi dan hashing adalah dua metode keamanan yang didasarkan pada algoritma tertentu. Selain jenis algoritma, keduanya juga berbeda dalam fungsi dan kegunaannya.
Enkripsi digunakan untuk keamanan dua arah, memungkinkan Anda memiliki kunci untuk membuka kembali teks asli. Sebaliknya, hashing menerapkan keamanan satu arah, sehingga tidak memiliki kunci untuk mengembalikan data ke bentuk aslinya.
Apa itu MD5?
MD5 adalah singkatan dari Message-Digest Algorithm 5, yaitu hash kriptografi yang didesain oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT pada tahun 1994. MD5 menjadi salah satu metode hash kriptografi paling populer dan banyak digunakan, mengadopsi Digest String (128-bit).
Hingga saat ini, MD5 terkenal di kalangan developer, baik amatir maupun profesional, karena mudah diterapkan dan tidak memerlukan tambahan paket.
MD5 termasuk dalam metode keamanan hashing satu arah, karena tidak memiliki kunci untuk membukanya. Hal ini menjadikannya masuk dalam kelompok hash daripada enkripsi yang memiliki kunci untuk membuka sumber daya.
Meskipun MD5 merupakan metode keamanan satu arah, bukan berarti MD5 aman saat digunakan. Ukuran hash yang cukup kecil, yakni 128-bit membuat MD5 sangat rentan terhadap ancaman kejahatan siber seperti bruteforce. Pada percepatan dunia digital saat ini, MD5 sudah tidak direkomendasikan sebagai metode keamanan dalam melindungi password dan sejenisnya.
Fungsi MD5
Setelah mengetahui apa itu md5, selanjutnya kami akan membahas tentang fungsinya. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, mengamankan data merupakan fungsi utama MD5. Namun yang perlu Anda ketahui adalah, bahwa hash MD5 ditujukan untuk keamanan teks singkat seperti password dan sejenisnya.
Berikut kami lampirkan fungsi MD5 menjadi 2 bagian yang sering digunakan hingga saat ini:
1. Autentikasi
MD5 memiliki fungsi sebagai autentikasi data digital dan memastikan data yang telah diinputkan adalah benar terdaftar.
Pada praktiknya, sering digunakan untuk memvalidasi keaslian data password atau PIN yang tersimpan dalam storage database.
2. Integritas Data
MD5 sering digunakan untuk memastikan data tidak diubah selama transfer atau penyimpanan berlangsung. Apabila transfer atau penyimpanan telah selesai, maka hash MD5 baru dihitung untuk data tersebut.
Jika pada hasil pengecekan dari hash MD5 cocok, kemungkinan besar data tersebut tidak berubah. Namun, apabila tidak cocok, maka kemungkinan data tersebut telah rusak atau dimanipulasi. Pada bagian ini, MD5 sering digunakan untuk mengecek keaslian perangkat lunak yang di download.
Kelebihan MD5
Meskipun MD5 memiliki kerentanan keamanan yang tinggi sejak dipublikasikan, MD5 masih dapat dipertimbangkan untuk digunakan untuk website portofolio, aplikasi mobile dan lain-lain dengan lingkup private.
Berikut kami rangkum, seberapa bagusnya MD5 hingga saat ini jika Anda masih ingin menggunakannya:
1. Kecepatan dan Efisiensi
Dibandingkan dengan algoritma hash lain seperti SHA-256, MD5 membutuhkan waktu dan resource komputasi yang lebih sedikit untuk memproses data. MD5 hingga artikel ini dibuat, sangat cocok untuk beberapa hal dibawah:
- Verifikasi file kecil dan menengah
- Tanda tangan digital
- Autentikasi web portofolio
- Aplikasi mobile
2. Kesederhanaan dan Interoperabilitas
MD5 telah menjadi standar keamanan selama bertahun-tahun dan banyak digunakan di berbagai platform sistem operasi dan aplikasi. Implementasi MD5 tersedia secara luas dan mudah diintegrasikan ke dalam berbagai sistem.
Kesederhanaan algoritma yang digunakan MD5 menjadikannya mudah dipahami dan diaudit, sehingga menarik untuk kebutuhan transparansi dan kompatibilitas.
3. Ukuran Hash yang Ringkas
MD5 menghasilkan nilai hash 128-bit, relatif lebih kecil dibandingkan dengan algoritma hash lain yang lebih aman seperti SHA-256 (256-bit).
Ukuran hash yang ringkas ini menghemat ruang penyimpanan dan membuatnya lebih efisien untuk transmisi data serta juga bermanfaat untuk aplikasi dimana ruang penyimpanan terbatas, seperti embedded system dan perangkat mobile.
Kelemahan MD5
Kelemahan MD5 yaitu memiliki risiko keamanan tingkat tinggi dan sangat tidak direkomendasikan untuk penggunaan pengamanan pada teknologi terkini.
1. Kerentanan terhadap Collision Attack
MD5 rentan terhadap serangan tabrakan praktis (collision), di mana dua input yang berbeda dapat menghasilkan nilai hash yang sama. Hal ini dapat memungkinkan penyerang untuk memalsukan data atau tanda tangan digital.
2. Kerentanan terhadap Preimage Attack
MD5 juga rentan terhadap serangan preimage, di mana penyerang dapat menemukan input yang menghasilkan nilai hash yang diinginkan. Hal ini dapat memungkinkan penyerang untuk membuat tanda tangan digital palsu atau memalsukan pesan.
3. Algoritma usang
Algoritma hash MD5 telah lama usang, disarankan untuk menggunakan algoritma yang lebih baru dan lebih aman seperti SHA-256 dan SHA-3 yang menawarkan tingkat keamanan jauh lebih tinggi.
4. Potensi Penyalahgunaan
Karena MD5 mudah dihitung dan menghasilkan nilai hash yang ringkas, algoritma ini berpotensi disalahgunakan untuk tujuan jahat seperti mendeteksi perubahan data yang tidak signifikan atau membuat tanda tangan digital palsu.
5. Tidak dikembangkan
MD5 sudah tidak dikembangkan secara signifikan, yang ada saat ini adalah menerapkan kombinasi hash seperti SALT dan MD5 untuk memperkuat MD5 itu sendiri.
Cara kerja MD5
MD5 (Message Digest 5) adalah algoritma hash yang mengubah pesan teks biasa menjadi nilai hash 128-bit yang unik. Jika Anda penasaran cara kerja MD5, berikut kami ringkasan cara kerjanya:
Tahap 1. Pemrosesan Awal
- Pesan dibagi menjadi blok 512-bit.
- Setiap blok diproses secara berurutan.
Tahap 2. Fungsi Kompresi
- Setiap blok diproses melalui 4 putaran, masing-masing dengan 16 operasi dasar.
- Operasi dasar ada 4 fungsi non-linear (F0, F1, F2, F3) dan 4 konstanta (A, B, C, D) yang digunakan.
- Nilai hash dari blok sebelumnya digunakan untuk memodifikasi nilai hash saat ini, misalnya:
- Nilai hash saat ini (A, B, C, D) diinisialisasi dengan nilai awal.
- Setiap operasi dasar menggunakan nilai hash saat ini, blok input, fungsi non-linear, dan konstanta untuk menghasilkan nilai hash baru.
- Nilai hash baru ini digunakan untuk memperbarui nilai hash saat ini. Proses ini diulang untuk 16 operasi dasar dalam setiap putaran.
Tahap 3. Nilai Hash Akhir
- Setelah semua blok diproses, nilai hash dari blok terakhir menjadi nilai hash akhir 128-bit.
Anda harus menguasai fungsi non-linear (F0, F1, F2, F3), operasi dasar dan persamaan operasi bitwise seperti XOR, ROTL, dan SHR.
Contoh dan Cara membuat hash MD5
Apabila Anda penasaran dengan hasil dari hash MD5, maka pada bagian ini kami akan memberikan contoh singkat dan cara membuatnya.
- Contoh teks asli: rum4hw3b123
- Hasil hash: 576ceeba3f494ce9751a7a0cc7cdf34c
Cara membuat hash MD5 seperti diatas saat ini terbilang mudah, Anda bisa menggunakan tool generator yang telah tersedia di internet atau membuatnya sendiri berupa script program.
Berikut kami berikan contoh sederhana membuat hash MD5 dari bahasa program PHP yang bisa Anda coba sendiri:
<?php
$input_string = "rum4hw3b123";
$md5_hash = md5($input_string);
echo "Hasil hash MD5 dari <b>$input_string </b> adalah : $md5_hash";
?>
Keterangan:
Di dalam fungsi md5() script diatas, proses hashing MD5 dilakukan menggunakan algoritma berikut:
- Inisialisasi variabel-variabel internal: h0, h1, h2, h3, dan h4 diinisialisasi dengan nilai awal tertentu.
- Pembagian blok: Input string dibagi menjadi blok 64-byte.
- Perhitungan hash: Setiap blok diolah menggunakan fungsi-fungsi berikut:
- F(b, c, d) = (b & c) | (~b & d)
- G(b, c, d) = (d & b) | (~d & c)
- H(b, c, d) = b ^ c ^ d
- I(b, c, d) = c ^ (b | ~d)
Berikut hasilnya:
Apakah Anda masih menggunakan MD5 untuk mengamankan sistem login aplikasinya? Sudah saatnya untuk melakukan kombinasi hash password seperti SALT+MD5, SHA256+MD5 atau Becrypt.
BACA JUGA : Cara Mengamankan Password WordPress Dengan bcrypt
Seperti yang telah kami bahas sebelumnya bahwa saat ini MD5 sudah tidak direkomendasikan sebagai standar keamanan aplikasi, jadi sebaiknya gunakan langkah proaktif untuk perlindungan data yang lebih baik.
Demikian artikel kami tentang apa itu MD5 hingga cara membuatnya, semoga bermanfaat.