Rumahweb Journal
Banner - Apa Itu NoSQL Database Adalah

Apa itu NoSQL Database dan Perbedaannya dengan MySQL

NoSQL adalah singkatan dari “Not Only SQL,” yaitu kumpulan sistem manajemen basis data yang mengadopsi pendekatan berbeda dari model relasional tradisional yang digunakan dalam basis data SQL (Structured Query Language). Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan tentang apa itu NoSQL Database hingga perbedaannya dengan MySQL. Simak informasi berikut ini.

Seiring kemajuan teknologi, NoSQL diakui sangat cocok untuk pengembangan data. Jadi, tidak mengherankan jika Amazon dan perusahaan-perusahaan besar lainnya memilih menggunakan NoSQL.

Lalu, apa itu NoSQL database dan perbedaannya dengan MySQL? Melalui artikel ini kami akan mengulasnya secara lengkap untuk Anda. Simak sampai selesai, ya!

Apa itu NoSQL?

Not Only SQL atau yang disingkat menjadi NoSQL, adalah salah satu jenis DBMS yang berbeda dari model relasional tradisional pada SQL database. Perbedaan mendasarnya adalah dalam hal baris dan tabel, serta cara menangani atau memproses data.

Dalam praktiknya, NoSQL database bisa memproses data bervolume besar yang cepat berubah dan tidak terstruktur.

Contoh studi kasus yang bisa digunakan adalah viralnya kicauan di media sosial X, atau yang lebih dahulu dikenal dengan Twitter. di X, jutaan orang melakukan tweet dalam waktu yang hampir bersamaan, dan dalam waktu yang cepat juga sistem harus menyimpan data tersebut ke dalam database.

Pindah Hosting ke Rumahweb Gratis

Hal ini membuktikan bahwa NoSQL database membantu developer dalam membuat sistem database dengan sangat cepat. Jadi, penyimpanan informasi baru dapat tersedia untuk pencarian, analisis, dan konsolidasi.

BACA JUGA: Apa Itu Database? Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya

Jenis-Jenis NoSQL Database

Setelah mengulas tentang pengertian NoSQL database , pada bagian ini akan dibahas tentang jenis-jenisnya. Beberapa jenis database NoSQL adalah sebagai berikut:

1. Key-value

Jenis NoSQL database pasangan key-value ini berbentuk tabel hash dan merupakan jenis database NoSQL yang paling sederhana.

Database key-value cocok digunakan bagi Anda yang ingin menyimpan banyak data, namun tidak ingin menggunakan query yang rumit untuk mengolahnya. Hal ini karena setiap elemen data dalam database key-value disimpan sebagai pasangan nilai kunci berisi nama atribut (atau “kunci”) serta nilai. 

Dapat dikatakan, database ini mirip dengan database relational di mana hanya terdapat dua kolom: nama kunci atau atribut (contoh: “nama”) dan nilai (contoh: “Luthfi”). Setiap key pada key-value bersifat unik, sementara value-nya dapat berupa JSON, string, BLOB (Binary Large Objects), dan lain-lain. 

2. Column-based

Sesuai dengan namanya, column-based adalah jenis database NoSQL untuk menyimpan data berbentuk kolom. Beberapa query yang cocok dengan jenis database ini di antaranya, COUNT, SUM, MIN, AVG, dan lain-lain.

3. Document-oriented

Jenis database document-oriented lebih sering digunakan untuk platform blogging, aplikasi e-commerce, analisis real-time, dan CMS. Contoh database document-oriented yang banyak dikenal di antaranya seperti, MongoDB, CouchDB, dan Amazon SimpleDB.

Database document-oriented menggunakan data yang di dalamnya terdapat key dan value yang disimpan dalam dokumen berformat XML atau JSON. Value yang dimaksud dapat berupa angka, string, boolean, object, dan arrays.

Jika Anda cukup familiar dengan JSON, Anda dapat mendeteksi kesamaan jenis NoSQL yang dipakai dalam struktur tersebut.

Perlu diketahui bahwa struktur ini tidak sama dengan tabel relasional pada SQL yang memiliki baris dan kolom. Sebuah pendekatan yang cukup fleksibel, karena membuat Anda tidak perlu lagi mengetahui kolom-kolomnya terlebih dahulu, seperti pada SQL.

4. Graph-based

Jenis database graph-based sering digunakan untuk data spasial, media sosial, serta “mengendus” penipuan. Jenis NoSQL database ini digunakan untuk menyimpan hubungan antar entitas yang disimpan  dalam bentuk node. Hubungan antar entitas ini disebut dengan edge.

Jenis database graph-based ini cocok untuk menemukan pola yang saling berkaitan dalam data. Contoh database graph-based yang umum diketahui misalnya, InfiniteGraph, JanusGraph, serta Neo4J.

BACA JUGA: 5 Database Manager Gratis Yang Bisa Anda Gunakan

Kelebihan NoSQL

Setiap database pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Beberapa kelebihan NoSQL dibanding database relational adalah sebagai berikut: 

1. Skalabilitas yang Mudah dan Hemat

NoSQL membuat proses scale out menjadi lebih mudah. Anda dapat menambahkan server cloud dan menyambungkannya ke cluster database dengan metode skalabilitas.

Jadi ketika terjadi lonjakan data, Anda tidak perlu kewalahan hingga membeli hardware baru yang lebih mahal dan canggih. Hemat, bukan?

2. Menyimpan Banyak Data dengan Performa Baik

Kemudahan dalam melakukan scale out kapan saja membuat NoSQL dapat menyimpan banyak data sekaligus, dengan tetap menjaga performa dengan baik.

Dengan demikian, Anda dapat bebas menambahkan server ketika terjadi lonjakan data agar beban dapat ditampung secara merata. Hal inilah yang membuat perusahaan besar menggunakan NoSQL.

3. Fleksibilitas Tinggi

NoSQL mendukung empat jenis database, yakni key-value, column-based, document-oriented, dan graph-based.Selain itu, NoSQL juga dapat menyimpan data unstructured, semi-structured, serta structured

Pendek kata, Anda dapat lebih bebas mengontrol database sesuai data yang dimiliki atau sesuai kebutuhan. Dalam praktiknya, ketika data masih bervariasi dan berkembang terus, Anda tidak perlu repot merancang skema tabel di awal, seperti pada SQL.

4. Ramah Terhadap Developer

Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh developer adalah mengelola database. Sebuah pekerjaan yang tidak mudah untuk dilakukan, tetapi prosesnya dapat menjadi lebih sederhana dengan NoSQL.

Mengapa demikian? Berikut beberapa alasannya:

  • Tidak perlu menulis query SQL yang semakin rumit seiring dengan pertambahan data.
  • Developer merasa lebih nyaman karena adanya bentuk XML atau JSON yang cukup familier pada data NoSQL.
  • Tidak perlu membuat skema terus-menerus untuk menampilkan data dengan cepat.
  • Lebih hemat, karena ada banyak database NoSQL gratis, alias open-source, yang dapat digunakan.

BACA JUGA: Apa Itu SQL Injection? Cara Kerja hingga Pencegahannya

Perbedaan SQL dan NoSQL

Ada beberapa perbedaan antara SQL dan NoSQL yang perlu Anda pahami. Apa saja? Mari lihat perbandingan di bawah ini:

1. Model Penyimpanan Data

SQL memakai struktur tabel dengan baris dan kolom, sementara NoSQL memakai berbagai model, sesuai model database NoSQL yang dipakai. Contohnya, dynamic columns, JSON documents, atau key-value pairs.

2. Masa Pengembangan

SQL mulai dikembangkan pada 1970-an, sedangkan NoSQL baru mulai dikembangkan pada pada akhir tahun 2000-an.

3. Contoh Aplikasi

SQL:

  • Oracle
  • MySQL
  • Microsoft SQL Server
  • PostgreSQL

NoSQL:

  • MongoDB
  • CouchDB
  • Redis
  • DynamoDB
  • Cassandra
  • HBase

4. Skema

Penyimpanan SQL bersifat kaku dan terstruktur, sementara database NoSQL bersifat cepat serta fleksibel.

5. Sifat atau Properti Database

Berdasarkan teori CAP yang diikuti oleh teknologi NoSQL, setiap database hanya memiliki dua dari beberapa sifat di bawah ini yang dapat dipraktikkan bersamaan:

Consistency

Ada dua respons terhadap permintaan: hasil terbaru atau hasil error.

Availability

Hasil dari permintaan hanya satu: non-error.

Partition Tolerance

Kerja operasional sistem tidak akan diinterupsi jika antar nodes terdapat jeda.

Berbeda dengan NoSQL yang mengikuti teori CAP, SQL bekerja berdasarkan teori ACID. Jadi, RDBMS wajib menunjukkan empat sifat di bawah ini:

Atomicity

Ada dua pilihan terhadap transaksi data: berhasil atau tidak sama sekali. Jadi, tidak ada rancangan yang selesai sebagian atau partially complete, walaupun saat sistem menjumpai kegagalan.

Consistency

Aturan-aturan yang memvalidasi dan mencegah corruption harus menjadi panduan dalam setiap langkah dalam operasional database.

Isolation

Perlu ada pencegahan di setiap transaksi yang dijalankan secara paralel agar dapat memengaruhi satu sama lain.

Walaupun ada beberapa transaksi tidak sama yang dijalankan secara bersamaan, tetapi setiap hasil transaksi wajib dihasilkan seolah transaksi berjalan sendiri.

Durability

Hasil transaksi sama dengan hasil akhir yang tidak dapat di-rollback.

6. Peningkatan Skala Database

Kapasitas atau skala database SQL dapat didongkrak secara vertikal, yaitu dengan meningkatkan kapabilitas processor dan menaikkan kualitas hardware. Di sisi lain, skala NoSQL database dapat didongkrak secara horizontal, yaitu dengan menambahkan server atau nodes.

Simak tabel perbedaan berikut untuk mempermudah Anda dalam memahami perbedaan database SQL dengan NoSQL:

PerbedaanSQLNoSQL
Model Penyimpanan
Data
Struktur tabel dengan baris
dan kolom
Menggunakan berbagai model,
sesuai model database yang dipakai.
Masa PengembanganDimulai tahun 1970-anDimulai tahun 2000-an
Contoh AplikasiOracle, MySQL, Microsoft SQL
Server, PostgreSQL.
MongoDB, CouchDB, Redis,
DynamoDB, Cassandra HBase
SkemaKaku dan terstrukturCepat dan fleksibel
Sifat atau
Properti Database
Menggunakan teori CAP,
di mana setiap database
hanya memiliki dua sifat
yang dapat dipraktikkan
bersamaan.

Consistency, Availability,
Partition, Tolerance.
Menggunakan teori ACID,
di mana database wajib
menunjukkan empat sifat
berikut: Atomicity, Consistency,
Isolation, Durability
Peningkatan
Skala Database
Secara vertikalSecara horizontal

Kesimpulan

NoSQL Database dapat memproses data yang cepat berubah dan tidak terstruktur dengan volume besar. Cara NoSQL database menangani data berbeda dari database relasional (SQL) dengan baris dan tabel.

Itulah artikel dari Rumahweb Indonesia mengenai apa itu NoSQL database dan perbedaannya dengan MySQL. Semoga artikel ini membantu Anda!

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 0 / 5. Vote count: 0

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

VPS Alibaba

Lutfi Hanif

I am an SEO enthusiast, an editor, a technical content writer, and also an article optimizer for both Journal and Rumahweb Blog.