Ingin mengelola Docker container dengan lebih mudah dan efisien? Install Portainer bisa menjadi solusi tepat untuk Anda! Portainer adalah salah satu tool manajemen Docker berbasis web yang memudahkan Anda mengontrol container, image, dan volume tanpa harus menggunakan baris perintah yang rumit. Dengan Portainer, Anda bisa memantau dan mengatur lingkungan Docker secara visual, cepat, dan praktis.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang apa itu Portainer, kelebihan, hingga cara install Portainer di Ubuntu 20.04 pada layanan VPS. Simak informasi berikut ini.
Apa Itu Portainer?
Portainer adalah salah satu tool yang dapat membantu Anda mengelola Docker dengan lebih mudah. Dengan Portainer, Anda bisa mengatur container, image, jaringan, dan volume Docker melalui tampilan web yang sederhana, tanpa harus mengetik perintah yang rumit.
Portainer bisa digunakan untuk mengelola Docker baik di komputer lokal maupun di layanan berbasis cloud. Tools ini sangat user friendly, sehingga cocok untuk administrator sistem, pengembang, atau siapa saja yang ingin memantau dan mengatur aplikasi berbasis container dengan mudah.
Portainer juga menampilkan informasi secara visual tentang semua container yang berjalan dan penggunaan resource seperti disk space dan network, sehingga Anda bisa dengan mudah memantau dan mengontrol aplikasi yang sedang berjalan.
Kelebihan Portainer
Berikut adalah beberapa kelebihan dari Portainer:
- Tampilan UI yang Mudah: Portainer menyediakan grafis interface yang sederhana dan mudah digunakan, sehingga mempermudah pengelolaan Docker tanpa perlu menjalankan command melalui terminal ssh.
- Instalasi Cepat dan Mudah: Instalasi Portainer sangat cepat dan mudah, hanya membutuhkan beberapa langkah untuk menjalankannya menggunakan Docker.
- Manajemen Multi-Host: Portainer memungkinkan pengguna untuk mengelola beberapa server Docker dari satu web interface (lebih terpusat), cocok untuk pengaturan dengan banyak server.
- Dukungan Docker Swarm: Portainer mendukung Docker Swarm, memungkinkan pengelolaan cluster container dengan lebih efisien, termasuk service, stack, dan node.
- Mendukung Docker Compose: Portainer mempermudah pengelolaan aplikasi multi-container dengan mendukung Docker Compose, memudahkan pengaturan aplikasi yang kompleks.
- Akses Web yang Mudah: Dapat diakses melalui web browser, sehingga pengguna dapat mengelola Docker dari mana saja tanpa perlu berada di depan server.
- Open-Source dan Gratis: Portainer adalah tools berbasis open-source yang dapat digunakan secara gratis, memungkinkan sistem portainer di kustom oleh pengguna sesuai kebutuhannya.
Komponen Portainer
Berikut adalah beberapa komponen Portainer beserta cara kerjanya:
1. Portainer Server
Merupakan komponen utama untuk menjalankan tampilan admin panel dan mengelola komunikasi dengan Docker melalui API. Portainer Server memungkinkan pengguna mengelola container, image, dan volume menggunakan interface website portainer.
2. Docker API
Digunakan oleh Portainer untuk berinteraksi dengan Docker. API ini menghubungkan Portainer Server dengan Docker daemon untuk mengelola Docker, seperti container dan jaringan.
3. Docker Agent (Opsional)
Merupakan agen opsional yang dipasang di host Docker untuk mempermudah komunikasi antara Portainer Server dan host Docker yang terpisah. ini memungkinkan untuk mengatur docker di beberapa server menggunakan 1 portainer yang terpusat di server lain.
4. User Management & Roles
Portainer menyediakan sistem manajemen pengguna untuk mengontrol akses, memungkinkan admin memberikan hak akses yang berbeda berdasarkan peran (misalnya, Viewer atau Manager).
5. Stacks
Fitur yang memungkinkan pengguna mengelola aplikasi multi-container melalui file Docker Compose. Pengguna dapat membuat dan mengelola stack untuk aplikasi yang lebih kompleks.
6. Volumes and Networks
Memudahkan pengelolaan volume (untuk penyimpanan data) dan jaringan (untuk komunikasi antar-container) dalam lingkungan Docker.
7. Audit and Logging
Portainer menyediakan fitur audit dan log untuk melacak aktivitas dan perubahan yang terjadi dalam sistem, sangat berguna untuk keamanan dan pemantauan sistem.
Cara Install Portainer di Ubuntu 20.04
Setelah mengetahui tentang apa itu Portainer beserta komponen penyusunnya, selanjutnya kami akan membahas bagaimana cara install Portainer di Ubuntu. Dalam panduan ini, kami menggunakan layanan VPS KVM dari Rumahweb Indonesia.
System Reqruiments
Sebelum melakukan instalasi, pastikan server Anda telah memenuhi kebutuhan sistem berikut:
- CPU: 2 core Minimal
- RAM: Minimal 2 GB (disarankan 4 GB atau lebih)
- Disk: 10GB Minimal Disk, disarankan lebih besar untuk menyimpan log
- Software: Harus memiliki sistem docker yang terinstall pada server
Install Docker Service
Portainer membutuhkan docker sebagai sistem utama yang dikelola. Bagi Anda yang belum melakukan instalasi docker pada server, Anda bisa mengikuti panduan berikut untuk mengetahui cara install docker pada Ubuntu server.
- Langkah pertama, lakukan update sistem dan install package yang diperlukan dengan command berikut:
# apt update
# apt upgrade
# apt install apt-transport-https ca-certificates curl software-properties-common
- Tambahkan key dan repository docker sebelum memulai installasi.
# curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | sudo apt-key add -
# add-apt-repository "deb [arch=amd64] https://download.docker.com/linux/ubuntu $(lsb_release -cs) stable"
# apt update

- Selanjutnya, memulai installasi docker pada VPS dengan perintah berikut:
# sudo apt install docker-ce docker-ce-cli containerd.io

- Tambahkan User Docker, agar dapat menjalankan docker tanpa sudo
# sudo groupadd docker
# sudo usermod -aG docker $USER
- Pastikan docker telah berhasil terinstall dengan menjalankan docker version dan memeriksa status docker pada systemd
# docker version
# systemctl status docker

Install Portainer
Cara install Portainer sangat simple, kita hanya perlu menjalankan command bawaan installer portainer, dan sistem akan otomatis menjalankan build pada component docker yang diperlukan.
# docker volume create portainer_data
# docker run -d -p 9000:9000 -v /var/run/docker.sock:/var/run/docker.sock -v # portainer_data:/data portainer/portainer

Untuk mengakses portainer, kita dapat membuka web browser dengan url http://alamatip:9000 maka akan tampil halaman start portainer.

Kita akan diminta untuk membuat user dan password yang nantinya akan digunakan untuk login ke portainer. Setelah itu, maka halaman admin portainer akan dapat diakses, dan kita dapat melakukan manajemen docker didalamya.

Kesimpulan
Portainer adalah solusi untuk manajemen Docker skala besar. Portainer mudah digunakan dan sangat efisien, terutama bagi pemula yang ingin tanpa ribet mengelola container menggunakan command line. Dengan tampilan berbasis web, Portainer memungkinkan kita untuk memantau, mengatur, dan mengelola lingkungan Docker secara GUI.
Setelah proses instalasi selesai, kita dapat langsung mengakses dashboard Portainer, mengelola container, image, volume, dan jaringan dengan lebih cepat dan terstruktur. Dukungan multi-host dan fitur seperti stack management serta kontrol akses pengguna menjadikan Portainer sangat cocok untuk berbagai kebutuhan, baik untuk skala kecil hingga besar.
Dengan kata lain, Portainer adalah alat yang sangat direkomendasikan untuk siapa saja yang menggunakan Docker, karena mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kemudahan dalam pengelolaan container.