DNS atau Domain Name Server adalah sebuah system yang bermanfaat bagi manusia dalam mengakses suatu alamat website. Fungsi DNS adalah menerjemahkan alamat yang berupa IP (numerik) ke suatu nama domain. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu DNS dan bagaimana cara kerjanya.
Setelah membaca artikel ini diharapkan Anda bisa lebih paham terhadap konsep DNS sehingga bisa mengarahkan domain ke server sesuai dengan kebutuhannya.
Beberapa Tipe DNS Record
- A record
Tipe dns ini berfungsi untuk mengarahkan (pointing) IPv4 ke suatu nama domain. - AAAA Record
Tipe dns ini berfungsi untuk mengarahkan (pointing) IPv6 ke suatu nama domain. - CNAME Record
Dns record ini biasanya berfungsi untuk membuat alias pada domain . Misal domain dengan nama domainA.com sudah dipointingkan ke IP 123.123.123.123. Bila Anda ingin mengarahkan subdomain sub.domainA.com, Anda bisa menggunakan record tipe CNAME dengan isian;
– Nama domain : sub.domainA.com
– TTL: 14400
– Value/host: domainA.com - TXT record
DNS ini biasanya berfungsi untuk validasi / verifikasi data dari dns server lain. Misalnya untuk penulisan record spf, dkim , dmarc bahkan untuk verifikasi data dns. - MX Record
Dns ini berisikan record untuk mengarahkan domain ke suatu mail server yang ingin digunakan. - PTR Record
Dns ini merupakan suatu metode untuk memetakan suatu IP Address ke suatu sub domain. PTR record juga disebut sebagai Reverse DNS Record. Jadi, biasanya pemilik domain yang memetakan suatu subdomain ke IP address. - NS Record (Nameserver)
NS record merupakan server yang memiliki database domain name dan IP Address yang berfungsi untuk menyimpan nama domain dan juga record DNS Server dari domain tersebut. Sehingga Anda tidak perlu menghafalkan alamat IP Address dari server yang Anda miliki, dan cukup mengakses dengan nama domain dari server.
Cara Kerja DNS
Cara kerja dns dapat diartikan juga bagaimana kita sampai bisa mengakses website di internet. Misalnya, kita akan mengakses suatu domain dengan alamat domainA.com, dari dns resolver . Komputer kita akan mencari dns pada domainA.com.
Apabila dns tersebut masih tersimpan di dns cache dan atau file hosts maka domainA.com akan langsung tampil dibrowser. Namun kalau tidak tersimpan maka prosesnya akan meminta ke masing-masing dns server (nameserver) yang dipergunakan oleh domainA.com untuk memeriksa query record dns yang ada.
Apabila sudah ditemukan informasi query dns pada domainA.com maka akan dikembalikan ke client (kita) dan kita bisa mengakses domainA.com di browser.
Apa saja yang sering mempengaruhi lama/tidaknya perubahan / pengenalan sebuah dns
- DNS resolver
Dns resolver bisa menyebabkan lama melakukan resolve ke dns, karena adanya gangguan pada server dns resolver tersebut. Dns resolver yang biasa kita kenal adalah dns resolver Google (8.8.8.8 dan 8.8.4.4) serta cloudflare (1.1.1.1). Selain itu bila kita tidak melakukan setting dns resolver di komputer kita maka kita akan langsung menggunakan dns resolver yang dipergunakan oleh ISP. - DNS cache
Dns cache adalah cache di dns server yang dipergunakan, lama waktu dns cache tersebut tergantung dari setting disetiap ISP. Biasanya ISP yang sudah besar waktu penghapusan cache dns cukup lama. Waktu tunggu perubahan dns ini sering disebut juga dengan istilah propagasi dns. Pada umumnya propagasi dns berlangsung kurang lebih 1-24 jam, ada yang lebih cepat ada juga yang lebih lama. - Setting di komputer
Kesalahan yang sering dialami adalah karena kita melakukan setting File Hosts di komputer kita, sehingga ketika kita mengupdate dns komputer kita akan tidak terupdate dns pada domain tersebut. Namun setting ini juga bisa untuk mempercepat suatu perubahan dns , karena prosesnya seolah-olah komputer kita sudah meresolve domain tersebut ke suatu alamat IP yang dimaksudkan. Berikut panduan cara setting file hosts di komputer yang bisa dipelajari https://www.rumahweb.com/journal/cara-modifikasi-file-hosts/
Demikian artikel kami tentang prinsip dan cara kerja DNS Server. Semoga bermanfaat 🙂