File .htaccess juga dapat digunakan untuk melakukan setting index. Seperti directory listing atau custom file index (selain index.php atau index.html). Berikut adalah beberapa contoh yang dapat digunakan:
-
Mengaktifkan/menonaktifkan directory listing
Untuk mengaktifkan directory listing, dapat dilakukan dengan menambahkan baris berikut pada .htaccess:
Options +Indexes
Atau apabila ingin merubah model directory listing agar menampilkan data yang lebih lengkap, seperti file size, tanggal modifikasi file, dlsb, dapat menggunakan baris berikut:
IndexOptions +FancyIndexing
Untuk menonaktikfkan directory listing kode yang digunakan adalah sebagai berikut:
Options -Indexes
Apabila menonaktifkan directory listing, apabila tidak terdapat file index, seperti home.php, home.html, index.php atau index.html, maka akan muncul tampilan berikut:
-
Tidak menampilkan file dengan ekstensi khusus
Opsi lainnya, yakni dengan tidak menampilkan pada directory listing file-file dengan ekstensi khusus yang tidak ingin ditampilkan. Untuk ini dapat memasukkan kode berikut:
IndexIgnore *.tar.gz *.txt
Apabila menggunakan kode ini, directory listing tidak akan menampilkan file-file yang berekstensi .tar.gz dan .txt. Opsi ini dapat diganti pula dengan ekstensi lain, seperti: *.exe, *.zip, *.deb, dlsb
-
Memodifikasi file index
Opsi lainnya juga dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi file index. Seperti apabila kita ingin menggunakan file anu.php yang menjadi file index, maka kita dapat memasukkan kode berikut di .htaccess:
DirectoryIndex anu.php
Di belakang “DirectoryIndex”, silahkan dimasukkan nama file yang akan dijadikan file index.
Selamat mencoba.